Double Valuable Xperience
10:40:00 PMOkey guys assalamualaikum dulu ah,,,
Akhirnya setelah sekian lama gue gak posting di blog yang super menye ini, gue menemukan waktu yang pas mantabh buat posting. Meskipun tubuh gue diserang bertubi-tubi oleh pasukan angkatan darat (nyamuk gitu, susah amat sih)
Yap, beberapa hari kebelakang gue sibuk dengan acara kampus yang gak kalah menye. Access-I atau apalah itu artinya. Yang jelas, acara itu dilaksanakan buat kita-kita mahasiswa galau #eh baru.
Gila, gue dan anak-anak lain harus registrasi acara jam 5 pagi, ini hal yang gak manusiawi banget buat gue. Ya ialah, alarm gue aja berkokoknya jam 8 pagi. Dengan muka kasur gue jalan sempoyongan menuju kampus, jarak kosan dengan kampus gue sangat dekat. Kepeleset juga nyampe.
Yang paling bikin gue emosi tingkat rektor, keberangkatan menuju tempat access-i jam 10 pagi. Kebayang gak, gue nunggu dikampus dari jam 5 pagi. udah kaya pocong lupa kuburan.
prepare gue bersama anak-anak bau kancut. lihatlah...tampangnya kaya homo-homo ngenes
tau ga? kedua dari kiri, itu adalah homo yang tak kunjung laku, atau istilah kerennya homo menahun.
Emosi tak kunjung reda ketika gue melihat kendaraan yang akan gue naikin. Pake mobil TNI AL sobbb. Oiya acara access-i nya dilaksanakan dikota kembang, yaitu di Bogor.
Gilaaaaaa, suasana mobilnya kaya di tempat pengukusan kue tete. Panaaaaas.
Gue udah ngebayangin sih, nanti gue dan yang lainnya bakal dikerjain abis-abisan ama panitia-panitia yang menye.
Nih momen-momen ceria disela ketersiksaan kita...
lihat di poto yg ke empat, itu adalah seorang mahasiswa yang bermimpi menjadi miss universe.
Tiga hari dua malem gue di Bogor, dan itu sangat membuat ketek gue encok tingkat rektor. Bayangin aja, pushup udah menjadi santapan wajib.
Tapi disela-sela ketersiksaan gue, gue dapet beberapa pencerahan. "Hidup itu harus tahan banting", kita hidup takkan selamanya dalam kenyamanan. Terkadang, kita juga dipaksa melihat dan merasakan pahitnya hidup. Dan jangan karena pahitnya hidup kita mudah putus asa, justru dengan pahitnya hidup akan membuat kita lebih dewasa.
Merenung sejenak, kecelakaan lalu lintas sering terjadi di jalan yang lurus. begitupun dengan hidup, jika hidup kita monoton, dalam artian tak ada cobaan, akan membuat kita terlena.
Bandingkan dengan jalan yang berkelok-kelok, kita tidak akan terlena, justru kita akan lebih berhati-hati.
So, bersyukurlah apabila hidup ini penuh dengan ujian, karena ujian adalah bentuk kasih sayang Tuhan kepada hambaNya.
*benerin dasi*
Sabtu sore, saatnya gue kembali ke habitat gue, dan hasil dari access-i sungguh berkesan. Tengkiyu kakaks-kakaks panitia :*
sekian...
0 komentar
Terima kasih udah berkunjung ke blog gue yang gini-gini aja. Silahkan comment ya, kasih masukan juga ya biar kedepannya blog ini gak kebelakang.