­
­

Lelaki Pemurung

Hidup memang tidak selamanya berbicara tentang yang baik-baik dan yang enak-enak saja. Terkadang kehidupan seperti kopi hitam dipagi hari. Pahit sedikit manis, tapi harus tetap dinikmati. Tubuh saja jika dijejali dengan yang manis-manis terus bisa berakibat diabetes, jadi kehidupan pun jangan manis terus, takutnya nanti pas di akhirat diabetes. Gak nyambung? Bodo! Apalagi menjadi seoarang cowok. Tanggung jawabnya berat banget. Bayangkan saja, ketika...

Continue Reading

  • Share

Love

Dalam setiap gerak-gerik terkandung pelajaran. Kadang menyentuh dan kadang terlewat begitu saja. Tinggal bagaimana lo menggunakan sudut pandang aja, semua aspek dalam hidup lo pasti mengandung edukasi. Karena bagi gue, edukasi tidak melulu tentang bangku sekolah, kuliah dan lembaga formal lainnya. Kadang dalam suatu kejadian yang nggak lo duga, lo bisa ngambil suatu pelajaran. Iya, bukan hanya kenangan yang bisa datang secara tiba-tiba,...

Continue Reading

  • Share

Satu Warna Desa Sawarna

Ada salah satu tempat impian yang pengen banget gue kunjungi, letaknya berada di daerah perbatasan antara Sukabumi dan Banten. Tepatnya Desa Sawarna. Pucuk dicinta babi pun tiba, kebetulan temen-temen di kampus juga pengen kesana. Yaudah, kita barengan aja berangkat kesana. 16 Januari 2013 Sekitar jam 7 pagi gue dan anak-anak janjian untuk kumpul di rumah kontrakan. Sambil menunggu yang lain kita membahas untuk...

Continue Reading

  • Share

Sekilas Arti Dibalik Hujan

Langit cenderung mendung mengandung semua haru biru yang kian membelenggu. Angin bertiup sadis mengikis semua tangis menjadi jeritan murka. Pepohonan melambaikan batang seakan bertepuk tangan dengan suasana alam ini. Kicauan burungpun lenyap tiada, seakan taha akan suasana ini. Burung tak menampakan diri. Awan menggumpal tebal, mengiring sepiku pada titik puncaknya. Mentari bersembunyi ciut seakan takut. Dunia ini menyempit dengan suasani ini. Gelegar petir...

Continue Reading

  • Share

Senja yang Terluka

Matahari mulai membenamkan cahaya menuju ke peraduannya. Menandakan senja ini akan segera berakhir, menikam luka yang terkuak di siang hari. Semoga dengan berakhirnya senja ini gue punya keberanian untuk mengatakan apa yang sebenarnya gue rasakan. Rasa yang berubah drastis, entah mengapa. Hari ini, dua minggu sudah gue membiarkannya dalam tanda tanya. Membiarkan pikirannya menerka sesukanya. Membiarkan lidahnya mengecap gue sebagai pengkhianat. Bukan dia...

Continue Reading

  • Share