Lelaki Pemurung

9:31:00 AM

Hidup memang tidak selamanya berbicara tentang yang baik-baik dan yang enak-enak saja. Terkadang kehidupan seperti kopi hitam dipagi hari. Pahit sedikit manis, tapi harus tetap dinikmati. Tubuh saja jika dijejali dengan yang manis-manis terus bisa berakibat diabetes, jadi kehidupan pun jangan manis terus, takutnya nanti pas di akhirat diabetes. Gak nyambung? Bodo!

Apalagi menjadi seoarang cowok. Tanggung jawabnya berat banget. Bayangkan saja, ketika pacaran pun seorang cowok harus belajar menanggung semua biaya pacaran, mulai dari bayar makan, nonton, jalan-jalan, kredit traktor dan masih banyak yang lainnya.

Entah sampai kapan semua ini akan berakhir. Gue sih sudah lelah dengan semua ini. Bayangkan saja, pacar gue selalu bahagia sama gue, dia sama sekali gak pernah kekurangan kasih sayang sedikitpun. Dia bahagia sama gue dan taraf hidupnya semakin sejahtera. Tapi siapalah aku ini, hanya sebatas cowok dengan segala kelebihannya.

Dari segi muka saja, gue gantengnya gak ketulungan. Kadang gue aja suka bingung dengan muka yang seperti ini. Semua cewek jatuh hati sama gue. Gue sih gak sombong, ya mau gimana lagi orang gue ganteng, mau gimana lagi. Ya itu hak mereka kalau jatuh hati sama gue. Nih ya, hanya dengan gue liatin saja cewek-cewek bisa orgasme. Begitulah pesona gue. Tapi siapalah aku ini, hanya sebatas cowok dengan segala kelebihannya.


Apalagi dari segi keuangan. Kekayaan gue tuh udah gak ada bandingannya. Di Indonesia, sudah tidak ada lagi bank yang menerima gue untuk menabung. Bukan hanya di Indonesia, di luar negeri banyak banget akun bank gue yang gue biarkan begitu saja. tentu dengan saldo yang lebih mumpuni. Tapi ya inilah gue, meskipun kaya gue gak pernah sombong. Tapi siapalah aku ini, hanya sebatas cowok dengan segala kelebihannya.

Rumah gue, besaaaar banget, men. Gue kalau bangun tidur terus mau sikat gigi ke toilet, harus naik taksi dulu. Saking besarnya, kadang babeh gue setiap sore rutin long march gitu di rumah. Tidak jarang pula rumah gue sering dijadikan tuan rumah piala dunia. Tapi siapalah aku ini, hanya sebatas cowok dengan segala kelebihannya.

Mungkin takdir gue sudah seperti ini. Mau gak mau gue harus menerima semua ini. Meskipun lelah. Tapi siapalah aku ini, hanya sebatas cowok dengan segala kelebihannya.

Salam...

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih udah berkunjung ke blog gue yang gini-gini aja. Silahkan comment ya, kasih masukan juga ya biar kedepannya blog ini gak kebelakang.