Kemacetan Jakarta Bisa Diatasi

8:54:00 PM

*bersihin sarang laba-laba* *usir gelandangan* *stalking rumah tangga anang-ashanti*


Udah lumayan lama gue gak mencumbu blog, memang akhir-akhir ini gue sibuk gak jelas. Dari mulai kegiatan gue yaitu jalan-jalan sambil ikut lomba di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sampai uring-uringan gak jelas gara-gara modem laknat. Iya, gue lagi dibikin esmosi sama modem gue. Gimana gak emosi, duit gue 150rebu ludes gitu aja untuk beli pulsa modem. Dan alhamdulillah modemnya sampai saat ini masih gak konek. Dan ludesnya duit gue berdampak pada percintaan, gue gak punya modal untuk jalan. #KoinPeduliBadot #BadotPengenKetemuPacar

Ceritanya, gue berniat beli kartu perdana untuk modem. Tanpa pikir panjang gue langsung ngesot ke Kelapa Dua Depok. kesabaran gue diuji lagi dengan macetnya selama perjalanan, tua di jalan jadinya. FYI aja, pas gue berangkat ke Kelapa Dua tetangga gue lagi hamil dan pas gue pulang alhamdulillah anaknya itu udah wisuda. Okey, ini lebay.

Gue jadi prihatin dengan carut marut jalanan macet, polusi dan kejombloan dimana-mana. Meskipun kemacetan yang gue alami di daerah Depok, tapi menurut gue Depok dan Jakarta kemacetannya sama. Bikin jenggot syekh Fuji rontok.

Apakah yang salah?

Bukan saatnya lagi bagi kita untuk saling menyalahkan, terkadang kita terlalu sibuk menyalahkan tanpa memberikan solusi. Ya, Negara ini butuh solusi. Negara kita sudah cukup sering untuk dikritisi.

Ada beberapa pemikiran yang menurut gue epektip untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, menghadirkan ide yang seperti ini memang gak mudah. Mankannya bagi kalian yang gak baca hasil pemikiran gue ini bakal nyesel.

Beberapa ide cemerlang gue untuk mengurangi kemacetan di Jakarta:

1. Hilangkan Hal-Hal yang Mendukung Bertambahnya Populasi Kendaraan

Mungkin dengan dimulai dengan cara ini, kemacetan di Jakarta akan semakin berkurang. Ya, jumlah kendaraan di Jakarta udah semakin binal. Coba kalian hitung berapa banyak jumlah kendaraan yang berkeliaran di Jakarta, kayaknya bulu betis gue aja kalah banyak. 
Contoh kecil, coba kita musnahkan pabrik-pabrik kendaraan yang ada di Indonesia. Karena pabrik-pabrik itulah yang membuat kemacetan di Jakarta semakin binal.


Atau batasi produksi kendaraan setiap tahunnya. Contoh, setiap tahun setiap perusahaan mobil dan motor hanya boleh memproduksi 3 unit. Jadi dana yang tak terpakai untuk produksi mobil bisa dikucurkan kepada pedagang sop buah di kampus gue.


2. Biasakan Hidup Sehat


Selama ini kita terbiasa dengan pola hidup manja, serba pengen instan, mudah dan cepat. Bahkan dari ruang tamu menuju toilet aja harus pake honda jes. Dalam bepergian juga mereka pengen yang serba mudah dan nyaman. Jadi gak aneh lagi kalo tukang kredit panci banyak yang gulung tikar, karena apa? Karena mereka kalah saingan oleh perusahaan yang mengkreditkan mobil. Semua orang berbondong-bondong untuk memiliki kendaraan pribadi, gak aneh jika banyak kasus orang tua yang memutilasi anaknya.
Dampak dari pola hidup manja banyak orang yang terkena penyakit struk, sarap dan dubur berdarah-darah. Itu dikarenakan kurangnya olah raga. Tanpa kita sadari justru jalan kaki dan bersepeda itu jauh lebih sehat.


Gue yakin gak bakal terjadi lagi cepirit di dalam kendaraan
google.com
3. Bertantas Cewek Matre


Kaitannya gak jauh dari poin no.2, kebanyakan cewek matre lebih menuntut pasangannya untuk mempunyai kendaraan. Karena alasan gengsi, iya gengsi. Makannya para cowok rela kredit mobil/motor dengan dalih untuk membahagiakan ceweknya. Itu bodoh. Cinta yang tulus rela untuk dibawa sederhana. #AlibiMahasiswaKere
Dan FYI aja ya, cewek matre itu penyebab inflasi di negara kita naik drastis. #Biarin


4. Perbanyak Sarana Transportasi Umum


Dengan banyaknya sarana transportasi, apalagi nyaman masyarakat akan lebih memilih untuk memakai transportasi umum dibandingkan memakai kendaraan pribadi. Terlebih kalau transportasi umum ini murah. #IniGueBanget


Itulah secuil tips dari gue untuk sedikit mengurangi kemacetan yang ada di Jakarta ini. Namun kembali lagi kepada pemerintah, pemerintah lebih tau.
Bagi kalian yang punya ide boleh share di komen. #okey


Wassalam

You Might Also Like

20 komentar

  1. hahahaha dodol, kocak a. setuju2 aja sih saya mah. MERDEKAAAAA! kenape ga jadi gubernur aje sih? ato gak jadi pacar saya aja gitu? #plakkk :))

    kayaknye pertamax nih :D

    ReplyDelete
  2. cinta yang tulus rela untuk dibawa sederhana..
    suka banget sama quote ini.
    #jempolbuatbadot
    :P

    ReplyDelete
  3. Bertantas cewek matre ? Maksudnya apa dah ?

    Tapi kalau mengurangi pabrik kendaraan hampir sulit, soalnya mereka punya izin kerja dan bersembunyi di balik HAM (Bukan elHAkaM). Intinya yah kesadaran diri masing-masing individu buat nggak menggunakan dan membelanjakan mobil seenaknya dan sebanyak-banyaknya.

    *Okeh gua gtw ini komentar kesurupan malaikat apaan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rit lo bisa serius? besok ke dokter ye diperiksa, takutnya kenapa-napa :D

      Delete
    2. =,=

      Kenapa si Badot sama Galih pada nyuruh gua ke dokter pas komentar gua serius yah ? #mikir #okesip

      Delete
    3. Mungkin naluri seorang sahabat rit, yang gak mau melihat sahabtanya mengidap keabsurd-an.

      mhihihihi

      Delete
  4. hahaha
    kalau menurut saya, orang orang suka beli kendaraan pribadi, soalnya tarif angkutan umum masih tergolong mahal dan kondisi mobilnya sdr kadang menyedihkan. Lha kalau kredit motor UM 800rb, bulannya 450rb dapet baru dibungkus plastik. Jadi menurut otak saya yang lelet kayak pentium 2 ini, lebih enak kalau angkot di subsidi, dibetulin, dan dibuat aman :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju! Hidup angkot! :D

      Delete
    2. Tapi jangan sampe kebanyakan angkot juga, kayak tempat gue di Bogor penuh sama angkot, jadi sumber macet lagi dah :D

      Delete
    3. Kalo gitu speda aja gimana?

      Delete
    4. yup, baiknya kalau jaraknya dekat naik sepeda baru kalau jauh naik mobil atau motor :D

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Ga segampang itu memberantas kemacetan di Jakarta karena masalahnya bukan hanya sekedar masalah jumlah kendaraan dan gaya hidup seperti yg lu tulis di atas, tetapi keberadaan kota Jakarta itu sebagai ibukota negara Indonesia itu sendiri yg jadi masalah utama.

    Orang2 pasti berbondong2 ke Jakarta untuk kerja dan mencari nafkah. Arus perpindahan penduduk di Indonesia memang dari awalnya ga bener. Penyebaran penduduk terlalu tersentralisasi di Pulau Jawa, terutama Jakarta dan kepadatan yg luar biasa ini tidak diimbangi dengan ketersediaan sarana transportasi dan infrastruktur yg memadai.

    Kenapa orang berbondong2 kerja ke Pulau Jawa? Kenapa ke Jakarta? Karena pembangunan di Indonesia tidak merata. Jawa dan terutama Jakarta adalah tempat menumpuknya semua pekerjaan berduit dan devisa negara. Dari uraian yg singkat ini udah keliatan kan kalo masalahnya tidak hanya sesimpel itu?

    Ini baru masalah paling basicnya aja lho, kalo gua bahas soal gaya hidup, ekonomi, dll lama2 bisa jadi satu postingan panjang...>_<

    ReplyDelete
  7. gak cuma jekardah yg macetnya Naudzubillah,,,Bandung jg sama aja...bisa ubanan di jalan huh =,,=

    ReplyDelete
  8. paling bingung kalo ada postingan joke2 gini dikomen serius, antara gak nyimak postnya atau pengen sok tau -_-
    bhahahaha yang nomer satu, bangkrut woi bangkrut dealer kendaraan =))

    ReplyDelete
    Replies
    1. ternyata puny.... *gak sanggup lanjutin*

      Delete

Terima kasih udah berkunjung ke blog gue yang gini-gini aja. Silahkan comment ya, kasih masukan juga ya biar kedepannya blog ini gak kebelakang.